Dikutipdari jurnal yang berjudul Asbabun Nuzul: Kajian Historis Turunnya ayat Alquran oleh Syafril, ayat-ayat alquran digolongkan ke dalam dua bagian. Pertama, ayat-ayat yang turun sebagai penjelasan suatu peristiwa. Kedua, ayat-ayat yang turun lebih awal tanpa adanya peristiwa yang mendahului turunnya wahyu.
AsbabunNuzul Surat Ali Imran Ayat 31 Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir Al Munir mengetengahkan tiga asbabun nuzul Surat Ali Imran ayat 31 ini. Pertama , Ibnu Mundzir meriwayatkan dari Hasan Al Bashri, ia berkata, "Pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ada beberapa kaum berkata, "Wahai Muhammad, sungguh demi Allah, kami
ASBABUNNUZUL A. Pengertian Asbabun Nuzul Secara etimologi asbab al nuzul terdiri dari kata "asbab" (bentuk jamak dari kata "saba
BerbilangnyaAsbab An-Nuzul untuk satu ayat (Ta'addad As-Sabab wa Nazil Al-wahid) Tidak setiap ayat memiliki riwayat asbabun nuzul dalam versi. Adakalanya satu ayat memiliki beberapa versi riwayat asbabun nuzul. Tentu saja hal itu tidak akan menjadi persoalan bila riwayat itu tidak mengandung kontradiksi.
1Asbabun Nuzul Surat Ali-Imran 159. 1.1 Bunyi Ayat Ali-Imran 159 Arab. 1.2 Bunyi ayat Ali-Imran 159 Latin. 1.3 Arti Surat Ali-Imran Ayat 159. 2 Isi Kandungan Surat Al-Imran Ayat 159. 3 Tafsir Surat Ali-Imran Ayat 159. 3.1 Bersikap Lemah Lembut. 3.2 Selalu Memaafkan. 3.3 Yaqin Terhadap Janji Allah.
BerbilangnyaAsbabun Nuzul untuk Satu Ayat (Ta'addud As-Sabab wa Nazil Al- Wahid) Pada kenyataannya, tidak setiap ayat memiliki riwayat Asbabun Nuzul dalam satu versi. Sebab turun suatu ayat bersifat khusus, kalimat yang digunakan bersifat umum, maka dampak hukum yang berlaku juga bersifat khusus tetapi pada hakekatnya akan berubah
oQueR4. Ilustrasi cara mengetahui asbabun nuzul. Foto Pixabay. Asbabun nuzul merupakan salah satu pokok bahasan dalam studi ilmu Alquran. Ilmu ini memberikan peranan yang sangat penting dalam menafsirkan ayat hanya memahami suatu ayat, asbabun nuzul bertujuan untuk mengetahui hikmah di balik penetapan suatu hukum. Selain itu juga menginformasikan kehidupan masyarakat pada masa turunnya Dawud Al Aththar dalam buku Mujaz Ulum Alquran menjelaskan, asbabun nuzul adalah sesuatu yang melatarbelakangi turunnya ayat dan sebagai jawaban terhadap suatu pertanyaan yang membutuhkan penjelasan tentang asbabun nuzul akan sangat membantu dalam memahami lingkungan ketika sebuah ayat diturunkan. Hal ini tentunya memberikan pengarahan dan petunjuk saat menafsirkan suatu bagaimana cara mengetahui asbabun nuzul? Simak ulasan Mengetahui Asbabun NuzulIlustrasi cara mengetahui asbabun nuzul. Foto Freepik. Dikutip dari buku Studi Alquran Teori dan Aplikasinya dalam Penafsiran Ayat Pendidikan oleh Arham Junaidi Firman, cara mengetahui asbabun nusul terbagi dalam dua, yakni mikro dan dengan cara mikro, yaitu mengetahui sebab yang melatarbelakangi turunnya ayat dalam redaksi Alquran. Namun sayangnya, hanya sedikit redaksi ayat Alquran yang mempunyai asbabun untuk mengetahui asbabun nuzul dengan cara makro, yakni melakukan penelusuran sejarah dan riwayat turunnya sebuah wahyu atau ayat. Metode ini bisa dilakukan dengan mengutip riwayat-riwayat yang dari sumber yang sama, Imam Al Wahidi mengatakan, tidak diperbolehkan seseorang berpendapat mengenai asbabun nuzul. Namun asbabun nuzul harus berdasarkan riwayat yang sahih atau mendengar dari orang-orang yang turut langsung dalam peristiwa asbabun nuzul dan dari mereka yang belajar serta mencarinya dengan ilmu yang benar-benar bagaimana kategori ayat-ayat dalam Alquran. Untuk mengetahui lebih lanjut, simak uraian ayat-ayat dalam AlquranIlustrasi cara mengetahui asbabun nuzul. Foto Freepik. Dikutip dari jurnal yang berjudul Asbabun Nuzul Kajian Historis Turunnya ayat Alquran oleh Syafril, ayat-ayat alquran digolongkan ke dalam dua bagian. Pertama, ayat-ayat yang turun sebagai penjelasan suatu peristiwa. Kedua, ayat-ayat yang turun lebih awal tanpa adanya peristiwa yang mendahului turunnya karakteristik ayat yang turun didahului peristiwa berisi kisah-kisah para nabi. Sedangkan ayat yang turun tanpa peristiwa yang menjadi sebab berisi penjelasan hari kiamat, nikmat surga, dan azab ilmu Azbabun NuzulIlustrasi cara mengetahui asbabun nuzul. Foto Freepik. Sebagian orang beranggapan bahwa ilmu asbabun nuzul tidak ada manfaatnya. Anggapan tersebut salah dan tidak patut untuk dari jurnal yang berjudul Asbabun Nuzul dalam perspektif Pendidikan oleh Iin Kandedes, manfaat mempelajari ilmu azbabun nuzul adalah dapat mengetahui hikmah yang terkandung dalam ayat itu, mempelajari ilmu azbabun nuzul juga dapat mengetahui siapa orang yang menjadi sebab turunnya ayat. Manfaat lainnya yakni membantu seseorang dalam memahami suatu ayat dan menghindarinya dari kesalahpahaman makna ayat.
Benarkah Setiap Ayat Al-Quran Memiliki Asbabun Nuzul? â Mungkin ada di antara umat Islam yang belum tahu apa itu Asbabun Nuzul. Di dalam ilmu Al-Quran, Asbabun Nuzul adalah peristiwa ataupun kejadian yang menjadi sebab turunnya suatu ayat Al-Quran. Jadi Al-Quran tidak diturunkan sekali turun langsung ayat langsung, akan tetapi berangsur-angsur selama lebih dari 20 tahun. Kenapa hal ini dilakukan Allah? Berkatalah orang-orang yang kafir "Mengapa Al-Quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?"; demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya secara tartil teratur dan benar. Al-Furqaan 32 Pada ayat lain Allah Taâala berfirman, Dan Al-Quran itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian. Al-Israaâ 106 Hikmahnya adalah agar ayat-ayat yang diturunkan lebih meresap ke dalam hati manusia. Begitu pula Asbabun Nuzul. Dengan adanya Asbabun Nuzul ini, orang-orang yang membaca Al-Quran akan lebih meresapi dan menghayati ayat yang dibaca. Timbul pertanyaan, apakah setiap ayat di Al-Quran memiliki asbabun nuzul? Jawabannya adalah tidak. Ada ayat Al-Quran yang turun karena suatu peristiwa dan ada pula ayat Al-Quran yang diturunkan tanpa adanya rangkaian peristiwa alias turun begitu saja. Ayat-ayat yang tidak memiliki Asbabun Nuzul biasanya kisah-kisah seperti kisah para nabi. Tetapi tidak semua kisah para nabi di Al-Quran tidak memiliki Asbabun Nuzul dan tidak semua Asbabun Nuzul itu kisah para nabi. Adapun ayat yang memiliki Asbabun Nuzul biasanya untuk menerangkan hukum, syariat dan lain sebagainya. Salah satu contoh ayat di Al-Quran yang tidak memiliki Asbabun Nuzul Misalnya adalah surah Al-Anâaam. Dalam hadits Abdullah bin Umar radhiyallahu anhuma yang diriwayatkan secara marfuâ, Turun kepadaku surat Al-Anâam, satu surat sekaligus. Diiringi oleh malaikat. Mereka menyuarakan tasbih dan tahmid. HR. Thabrani dalam al-Muâjam al-Ausath no. 3316 dan Abu Nuaâim dalam al-Hilyah, 3/44 dan di sana ada perawi bernama Yusuf bin Athiyah as-Shaffar dan dia dhaif. Di dalam riwayat lain, yaitu Jabir bin Abdillah radhiyallahu anhuma, dia berkata, Ketika turun surat Al-Anâam, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bertasbih. Kemudian beliau mengatakan, âSungguh, ada malaikat yang jumlahnya menutupi ufuq yang mengiringi turunnya surat ini.â HR. Hakim 2/314, dan Al-Baihaqi dalam Syuâabul Iman, no. 2431 Jadi tidak semua ayat Al-Quran memiliki Asbabun Nuzul. Inilah yang kebanyakan. Adapun beberapa ayat yang memiliki Asbabun Nuzul seperti Surah Thaahaa ayat 105 Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah "Tuhanku akan menghancurkannya di hari kiamat sehancur-hancurnya, Thaahaa 105 Diriwayatkan oleh Ibnu Mundzir yang bersumber dari Ibnu Juraij bahwa kaum Quraisy bertanya âApakah yang akan dilakukan Rabb-mu pada hari kiamat terhadap gunung-gunung?â ayat ini Thaahaa 105 turun sebagai penjelasan bahwa gunung-gunung itu pada hari kiamat akan dihancurkan seremuk-remuknya. Contoh lainnya adalah Surah Al-Hijr ayat 49-50 Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa sesungguhnya Aku-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, dan bahwa sesungguhnya azab-Ku adalah azab yang sangat pedih. Al-Hijr 49-50 Diriwayatkan oleh ath-Thabarani yang bersumber dari Abdullah bin Zubair bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menegur para shahabatnya yang sedang tertawa saat beliau lewat di tempat itu, dengan berkata âApa gerangan yang menyebabkan kalian tertawa? Padahal surga dan neraka itu sudah diperingatkan kepada kalian.â Maka turunlah ayat ini al-Hijr 49-50 sebagai teguran kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam supaya membiarkan mereka tertawa, karena Allah itu ghafuurur rahiim Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, tetapi juga mengingatkan mereka bahwa siksa Allah sangat pedih. Diriwayatkan oleh Ibnu Marduwaih yang bersumber dari salah seorang shahabat Nabi shallallahu alaihi wa sallam bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melihat para shahabat dari pintu Bani Syaibah, sambil bersabda âAku tidak ingin melihat kalian tertawa.â Kemudian beliau shallallahu alaihi wa sallam meninggalkan mereka. Tidak lama kemudian beliau kembali lagi sambil mundur dan bersabda âKetika aku tiba di Hijr Ismaâil, Jibril datang menegurku âHai Muhammad, sesungguhnya Allah berfirman kepadamu Mengapa engkau memutuskan harapan hamba-hamba-Ku?â sebagaimana firman-Nya dalam al-Hijr 49-50. Itulah pembahasan singkat kita mengenai Asbabun Nuzul. Semoga menambah khazanah ilmu pengetahuan agama kita. Baca Juga Sunnah Tidur Menghadap Kiblat? Semoga bermanfaat. Diselesaikan pada 12 Muharram 1439 Hijriyah/2 Oktober 2017 Masehi.
1. Dilihat dari sudut pandang redaksi-redaksi yang dipergunakan dalam riwayat Asbab An-Nuzul. Ada dua jenis redaksi yang digunakan oleh perawi dalam mengungkapkan riwayat Asbab An-Nuzul, yaitu Sharih jelas dan Muhtamilah kemungkinan. Contoh riwayat Asbab An-Nuzul yang menggunakan redaksi sharih adalah sebuah 3 Abu Anwar, Ulumul Qurâan Sebuah Pengantar, Pekanbaru Amzah, 2012, hlm. 29 4 Ramli Abdul Wahid,Ulumul Qurâan, Jakarta PT Raja Grafindo Persada, 1996, hlm. 40 riwayat yang di bawakan oleh Jabir bahwa orang-orang Yahudi berkata âApabila seorang suami mendatangiâqubulâ istrinya dari belakang, anak yang lahir akan julingâ. Turunlah ayat Al-Baqarah 223. Artinya Istri-istrimu adalah seperti tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok tanammu itu sebagaimana saja kamu hendaki.âQS. Al-Baqarah223. Mengenai riwayat Asbab an-Nuzul yang menggunakan redaksi muhtamilah Az-Zarkasi menuturkan dalam kitabnya Al-Burhan fiâulum Al-Qurâan Artinya âSebagaimana di ketahui, telah terjadi kebiasaan para sahabat Nabi dan tabiâin, jika seorang di antara mereka berkata,âAyat ini diturunkan berkenaan dengan..â.Maka yang dimaksud adalah ayat itu mancakup ketentuan hukum tentang ini atau itu, dan bukan bermaksud menguraikan sebab turunnya ayat.â5 2. Dilihat dari sudut pandang berbilangnya Asbab an-Nuzul untuk suatu ayat atau berbilangnya ayat untuk Asbab an-Nuzul. a. Terbilangnya Asbab an-Nuzul untuk satu ayat Taâaddud As- Sabab Wa Nazil Al- Wahid. Adakalanya satu ayat memiliki beberapa versi riwayat Asbab An-Nuzul. Bentuk variasi itu terkadang dalam redaksinya dan terkadang pula dalam kualitasnya. Untuk mengatasi variasi riwayat Asbab an-Nuzul dalam satu ayat dari sisi redaksi, para ulama mengemukakan cara-cara berikut. 1. Tidak mempermasalahkannya Cara ini di tempuh apabila variasi riwayat-riwayat Asbab An-Nuzul ini menggunakan redaksi muhtamilah tidak pasti. Misal satu versi menggunakan redaksi âAyat ini di turunkan berkenaan dengan...â. dan versi lain menggunakan redaksi âSaya kira ayat ini di turunkan berkenaan dengan...â. Karena yang dimaksud oleh setiap variasi itu hanyalah sebagai tafsir belaka dan bukan sebagai Asbab an-Nuzul. 2. Mengambil versi riwayat Asbab an-Nuzul yang meng-gunakan redaksi syarih. Cara ini digunakan bila salah satu versi riwayat Asbab an-Nuzul itu tidak menggunakan redaksi syarih pasti misalnya riwayat Asbab an-Nuzul yang menceritakan kasus seorang lelaki yang menggauli istrinya dari bagian belakang. Suatu hari Nafi berkata, aku membaca ayat NisÄukum hartsun lakumâ. Ibn Umar kemudian berkata âTahukah engkau mengenai apa ayat ini di turunkan? âTidakâ, jawab Nafi. Ibn Umar menjelaskan âayat ini diturunkan berkenaan dengan menyetubuhi wanita dari belakang. Dalam salah satu dari riwayat Jabir, dikatakan, âSeorang Yahudi mengatakan bahwa apabila seseorang menyetubuhi istrinya dari belakang, anak yang lahir akan juling. Maka di turunkanlah ayat âNisÄ ukum hartsun lakum. Dalam kasus di atas, riwayat Jabirlah yang harus dipakai karena menggunakan redaksi yang sharih pasti. 3. Mengambil versi riwayat yang sahih valid Cara ini digunakan apabila seluruh riwayat itu menggunakan redaksi âSyarihâ pasti, tetapi kualitas salah satunya tidak shalih. Misalnya dua riwayat Asbab an-Nuzul kontradiktif yang berkaitan dengan diturunkannya ayat Ad Duha 1-3, Artinya âdemi waktu matahari sepenggalah nai., dan demi malam apa bila telah sunyi. Tuhan mu tidak meninggalkan kamu dan tidak pula benci kepadamu. Ad Duha 1-3.6 Adapun terhadap variasi riwayat Asbab an-Nuzul dalam satu ayat, versi yang berkualitas, para ulama mengemukakan langkah-langkah sebagai berikut a Mengambil versi riwayat yang sahih Cara ini mengambil bila terdapat dua versi riwayat tetang Asbab an-Nuzul satu ayat, satu versi berkualitas sahih, sedangkan yang lainnya tidak. Misalnya dua versi riwayat Asbab an-Nuzul kontradiktif untuk surah Ad Duha [93] ayat 1-3. b Melakukan studi selektif tarjih Langkah ini di ambil bila ke dua versi Asbab an-Nuzul yang berbeda-beda itu kualitasnya sama-sama shahih. Contoh Asbab an-Nuzul yang berkaitan dengan turunnya ayat tentang roh. Versi Asbab an-Nuzul yang keluarkan oleh Al-Bukhari dari Ibn Masâud mengatakan Artinya âAku berjalan bersama Rasullulah di Madinah dalam keadaan beliau bertekan pada pelepah kurma. Beliau kemudian melewati sekelompok orang Yahudi. Sebagian dari mereka berkata kepadanya Muhammad. Karena itu, mereka berkata ya Muhammad terangkan kepada kami tetang rohâ. Nabi berdiri sejenak sambil mengangkat kepala. saat itu pun aku tahu ternyata beliau pun membacanya. Katakanlah, permasalahan roh adalah sebagian dari urusan Tuhan- ku dan tidak diberikan kepada kamu ilmu, kecuali sedikit Versi Asbab an-Nuzul yang dikeluarkan oleh Bukhari & Tirmidzi dari Ibnu Abbas mengatakan Artinya âOrang-orang Quraisy berkata kepada orang-orag Yahudi, berikan kepada kami tentang sesuatu yang akan ditanyakan kepada lelaki ini Nabi. Mereka menjawab, bertanyalah kepadanya tentang roh. Maka mereka pun bertanya tentangnya kepada Nabi. Maka Allah menurunkan wa yasalunakaâan ar-roh. Riwayat di atas keduanya berstatus sahih. Akan tetapi, mayoritas ulama lebih mendahulukan hadist Bukhari dari pada hadis Tirmidzi, karena hadis Bukhari lebih unggul Tarjih sedangkan hadis Tirmidzi tidak unggul Marjih. Alasannya yang dikemukakan bahwa Ibn Masâud menyaksikan kejadian sendiri, sedangkan Ibn Abbas hanya mendengarkan dari orang c Melakukan studi kompromi jamaâ Langkah ini diambil bila kedua riwayat yang kontradiktif itu sama-sama memiliki status kesa-hihan hadits yang sederajat dan tidak mungkin dilakukan tarjih. Misalnya, dua versi riwayat Asbab an-Nuzul yang melatar belakangi turunnya ayat muamalah surat an-Nur [24] ayat 6. Dalam versi riwayat Bukhari dan Muslim melalui jalur Shahal Ibn Saâad dikatakan bahwa ayat itu turun berkenaan dengan salah seorang sahabat yang bernama Uwaimir yang bertanya kepada Rasullulah tetang apa yang harus dilakukan oleh seorang suami yang men dapatkan istriya berzina dengan orang lain. Akan tetapi, dalam versi Bukhari melalui jalur Ibn Abbas dikatakan bahwa ayat tersebut turun dengan dilatar belakangi oleh kasus Hilal Ibn Umayyah yang menuduh istrinya di depan Rasulullah berzina dengan Sarikh Ibn Sahmaâ. Kedua riwayat itu benar-benar berkualitas sahih dan tidak mungkin dilakukan studi tarjih antara keduanya. Oleh karena itu, perlu dilakukan studi kompromi jamaâ. Dua kejadian itu berdekatan masanya. Oleh karena itu, kita mudah mudah mengkompromikannya. Dalam jangka waktu yang tidak begitu berselang lama, ke dua orang sahabat itu bertanya kepada Rasul tentang masalah serupa, maka turunlah ayat muamalah untuk menjawab kedua orang itu. Dalam kasus ini Al-Khatib berkata âKedua penanya itu kebetulan bertanya pada satu waktuâ. Kalau kedua versi riwayat Asbab an-Nuzul itu sahih atau tidak sahih atau tidak bisa dilakukan studi Tarjih dan Jamaâ, maka hendaklah kita anggap itu di turunkan berulang kali dalam istilah ilmu al-Qurâan hal itu bisa disebut âBerulangnya turun ayatâ Taâaddud an- Nuzul. Sebagai contoh adalah dua versi Asbab an-Nuzul yang melatar belakangi turunya surat Al-Ikhlas [112]. Satu riwayat mengatakan bahwa surat itu turun untuk menjawab pertanyaan kelompok musyrikin Mekah. Riwayat lain mengatakan bahwa surat itu turun untuk menjawab kelompok ahli kitab di Madinah. Karena kedua riwayat sama-sama sahih dan tidak mungkin untuk dilakukan studi tarjih dan jamaâ. Maka kita anggap bahwa ayat tersebut turun dua b. Variasi Ayat untuk Satu Sebab Taâaddud Nazil wa As-Sabab Al-WÄhid Terkadang suatu kejadian menjadi sebab bagi turunnya, dua ayat atau lebih. Hal ini dalam Ulum Al-Qurâan disebut dengan istilah âTaaddud Nazil wa as-Sabab al-WÄhidâ terbilang ayat yang turun, sedangkan sebab turunnya satu. Contoh satu kejadian yang menjadi sebab bagi dua ayat yang diturunkan, sedangkan antara yang satu dengan yang lain nya berselang lama adalah riwayat Asbab an-Nuzul yang diriwayatkan oleh Ibn jarir Ath-Thabranizi,Ath-Thabrani,dan Ibn Mardawiyah dari Ibn Abbas Artinya âketika Rasulullah duduk dibawah naungan pohon kayu, beliau bersabda, akan datang kepada kamu seorang manusia yang memandangmu dengan dua mata setan, janganlah kalian ajak berbicara apabila ia datang menemuimu. Tidak lama kemudian, datanglah seorang lelaki yang bermata biru. Rasulullah kemudian memanggilnya dan bertanya. Mengapa engkau dan teman-temanmu memakiku? Orang tersebut pergi dan datang kembali beserta teman-temannya. Mereka bersumpah dengan nama Allah bahwa mereka tidak menghina Nabi. Terus menerus mereka mengatakan dengan demikian sampai nabi memaafkannya. Maka turunlah surah At-Taubah [9]ayat 74 mereka orang-orang munafik itu bersumpah dengan nama Allah bahwa mereka tidak mengatakan sesuatu yang menyakitimu. Sesungguhnya mereka telah mengucapkan perkataan kekafiran, dan telah menjadi kafir sesudah Islam, dan mengingini apa yang mereka tidak dapat mencapainya dan mereka tidak mencela Allah dan rasul-nya, kecuali karena Allah dan rasul-nya telah melimpahkan karunianya kepada mereka. Jika merka ber -taubat lebih baik bagi mereka, dan jika mereka berpaling niscaya Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih didunia dan diakhirat; dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pelindung dan tidak pula penolong dimuka bumi. Demikian pula, Al-Hakim meriwayatkan hadits ini dengan redaksi yang sama dan mengatakan, âmaka Allah menu-runkan surah Al-Mujadalah [58] ayat 18-19â.
ďťżAsbÄbun NuzĹŤl bahasa Arab اسباب اŮŮزŮŮ, sebab-sebab turunnya suatu ayat adalah ilmu Al-Qur'an yang membahas mengenai latar belakang atau sebab-sebab suatu atau beberapa ayat al-Qur'an diturunkan. Pada umumnya, Asbabun Nuzul memudahkan para Mufassir untuk menemukan tafsir dan pemahaman suatu ayat dari balik kisah diturunkannya ayat itu. Selain itu, ada juga yang memahami ilmu ini untuk menetapkan hukum dari hikmah di balik kisah diturunkannya suatu ayat.[1] Ibnu Taimiyyah mengemukakan bahwa mengetahui Asbabun Nuzul suatu ayat dapat membantu Mufassir memahami makna ayat. Pengetahuan tentang Asbabun Nuzul suatu ayat dapat memberikan dasar yang kukuh untuk menyelami makna suatu ayat Al-Qurâan.[2] Al-Quran bukanlah merupakan sebuah "buku" dalam pengertian umum, karena ia tidak pernah diformulasikan, tetapi diwahyukan secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad SAW sejauh situasi-situasi menuntutnya. Al-Quran pun sangat menyadari kenyataan ini sebagai suatu yang akan menimbulkan keusilan di kalangan pembantahnya QS. Al-Furqan [251 32. Seperti yang diyakini sampai sekarang, pewahyuan Al-Quran secara total dalam sekali waktu secara sekaligus adalah sesuatu yang tidak mungkin, karena pada kenyataannya AlQuran diturunkan sebagai petunjuk bagi kaum muslimin secara berangsur-angsur sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan yang timbul.[3] Sebagian tugas untuk memahami pesan dari Al-Quran sebagai suatu kesatuan adalah mempelajarinya dalam konteks latar belakangnya. Latar belakang yang paling dekat adaiah kegiatan dan perjuangan Nabi yang berlangsung selama dua puluh tiga tahun di bawah bimbingan terhadap perjuangan Nabi Yang secara keseluruhan sudah terpapar dalam sunnahnya, kita perlu memahaminya dalam konteks perspektif Arab pada masa awal penyebaran Islam, karena aktivitas Nabi berada di dalamnya. Oleh karena itu, adat-istiadat, lembaga-lembaga serta pandangan hidup bangsa Arab pada umumnya menjadi esensial diketahui dalam rangka memahami konteks aktivitas Nabi. Secara khusus, situasi Makkah pra Islam perlu dipahami terlebih dahulu secara mendalam. Tanpa memahami masalah ini, pesan Al-Quran sebagai suatu kebutuhan tidak akan dapat dipahami. Orang akan salah menangkap pesan-pesan Al-Quran secara utuh, jika hanya memahami bahasanya saja, tanpa memahami konteks historisnya. Agar dipahami secara utuh, Al-Quran harus dicerna dalam konteks perjuangan Nabi dan latar belakang perjuangannya. Oleh sebab itu, hampir semua literatur yang berkenaan dengan Al-Quran menekankan pentingnya asbab annuzul alasan pewahyuan.[3]
Ilustrasi Macam-macam Asbabun Nuzul Foto UnsplashAsbabun nuzul memegang peranan penting dalam penafsiran Al-Quran. Ilmu ini bermanfaat untuk memahami suatu ayat, mengetahui hikmah di balik penetapan hukum, hingga menelaah latar belakang turunnya Jurnal Asabun Nuzul Kajian Historis Turunnya Ayat Al-Quran tulisan Syafril 2018, pandangan al-Wahidiy menegaskan bahwa pengetahuan tentang asbabun nuzul tidak boleh diperoleh melalui penalaran, namun harus berdasarkan riwayat sahih yang marfu kepada Nabi garis besar, asababun nuzul dapat dibedakan menjadi dua macam. Namun, sebelum itu ada baiknya pahami terlebih dahulu pengertian asbabun Macam-macam Asbabun Nuzul Foto UnsplashPengertian Asbabun NuzulMengutip buku Asbabun Nuzul karya Ach. Fawaid, asbabun nuzul berasal dari dua kata, yaitu asbab dan nuzul. Asbab artinya âkarenaâ, âsebabâ, âlantaranâ. Kemudian, nuzul mengandung arti âturunâ.Secara bahasa, asbabun nuzul didefinisikan sebagai sebab-sebab yang melatarbelakangi terjadinya sesuatu. Istilah ini hanya digunakan untuk sesuatu yang berkaitan dengan sebab-sebab turunnya Al sisi lain, Muhammad Abdul Azim az-Zarqani berpendapat bahwa asbabun nuzul adalah suatu peristiwa yang melatarbelakangi turunnya Al-Quran yang kemudian menjadi penjelas hukum ketika peristiwa itu Asbabun NuzulBerikut macam-macam asbabun nuzul yang dikutip dari Jurnal Asbabun Nuzul Pengertian, Macam-macam Redaksi dan Urgensi yang ditulis oleh Pan Suaidi 20161. Taâaddud Al-Asbab Wa Al-Nazil WahidAsbabun nuzul Taâaddud Al-Asbab Wa Al-Nazil Wahid adalah beberapa sebab yang hanya melatarbelakangi turunnya satu ayat atau wahyu. Ada kalanya wahyu turun untuk menanggapi beberapa peristiwa atau sebab, misalnya turunnya Al-Ikhlas ayat 1-4 yang berbunyiâKatakanlahâDia-lah Allah, yang maha Esa. Allah adalah tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Tiada berada beranak dan tiada pula di peranakkan. Dan tiada seorang pun yang setara dengan dengan dia.âSurat tersebut diturunkan untuk menanggapi orang-orang musyrik Mekkah sebelum Rasulullah SAW melakukan hijrah. Ayat itu juga diturunkan kepada kaum ahli kitab yang ditemui di Madinah usai Rasulullah Macam-macam Asbabun Nuzul Foto Unsplash2. Taâadud an-nazil wa al-asbab wahidAsbabun nuzul Taâadud an-nazil wa al-asbab wahid merupakan satu sebab yang mendasari turunnya beberapa ayat. Misalnya, Q. S. Ad-dukhan ayat 10, 15, dan 16, yang berbunyiâMaka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata,â QS. Ad-Dukhan 10âsesungguhnya kalau kami akan melenyapkan siksaan itu agak sedikit sesungguhnya kamu akan kembali ingkar,â QS. Ad-Dukhan 15âingatlah hari ketika kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras. Sesungguhnya kami memberi balasan,â QS. Ad-Dukhan 16Asbabun nuzul dari ayat-ayat tersebut terjadi ketika kaum Quraisy durhaka kepada Rasulullah SAW. Beliau berdoa agar mereka merasakan kelaparan seperti yang pernah terjadi pada zaman nabi kaum Quraisy menderita kekurangan hingga mereka makan tulang. Kaum tersebut pun mendatangi Rasulullah SAW untuk meminta pertolongan. Maka Rasulullah SAW berdoa agar diturunkan turun setelah Nabi Muhammad SAW berdoa, namun kaum Quraisy kembali sesat dan durhaka. Kemudian, turunlah riwayat yang menjelaskan bahwa siksaan akan turun ketika Perang yang Dimaksud Asbabun Nuzul?Asbabun Nuzul Terbagi Menjadi Berapa?Apa Itu Asbabun Nuzul Taâaddud Al-Asbab Wa Al-Nazil Wahid?
berbilangnya asbabun nuzul suatu ayat